Jumat, 04 Agustus 2017

FAGOGORU MASIH BERTUAN


FAGOGORU jantung Kabupaten Halmahera Tengah WEDA,PATANI,GEBE.
Dari sana lahirnya para pemimpin. Negri paling jauh dari mata Ibu Kota Negara,bagaimana dengan generasi mudanya masih setiakah menggali Sejarah memeluk budaya,bagaimana dengan kaum inteleknya,pemimpinnya,masyarakatnya sudah sampaikah tujuan mereka..
Tapi semua itu hanya sebatas mimpi orang tua tentang anak cucu.Nenek saat bercerita tentang sejarah nyatanya kosong,Sumber Daya Manusianya di todong,yang cerdas di tindas karna kererbatasan pendapatan,yang baik rela di ikat lehernya demi suatu kebutuhan, yang bodok tapi kaya adalah mereka yang juara, jangan heran tanah kita tidak beda dengan dua kadera di Senayan sana,jual beli tawar menawar adalah budaya yang nampak tak bisa ditolak oleh mata, kemanusiaan di makan kekuasaan akal budi disita oleh nilai Rupiah.
Belum lagi politik balas budi yang belum sempat dilunasi,Nurani yang tak sehat dijajah oleh diri kita sendiri..
Ini Negri paling jauh dari ibu kota negara bahkan hampir tak terbaca dari peta indonesia..
SEJARAH KITA adalah cerita paling mahal harganya.
Lebih mahal dari dua kadera yang ada di Senayan sana,sebelum demokrasi hadir di indonesia kita sudah jauh lewati itu,sistem pemerintahan paling sempurna yang berjuang bukan isi saku.
Adat bersendi Sara,Sara bersendi Kitabullah adalah asah yang dipakai bertindak, Leluhur kita menjadikan kata sebagai jembatan kesejahteraan,sbagai pngimbang, berjuang atas nama kemanusiaan bukan kekeluargaan yang terjadi seperti sekarang, keluarga di himpun dalam satu struktur pemerintahan dan tak ada yang berani melarang...
         SUBA JOU,,SAIDUL JIHAD
Atas nama nurani dan sejatinya akal saya berani menjahit kata,merangkum sesal hanya untuk merubah cara pandang kita,dari kejauhan saya membagi sesal tentang tanah saya,pragmatisme kian subur di tanah kita tidak saja pada level elit menengah bahkan menembus pada akar rumput bawah tanah,rapuhnya benteng moral dan nilai-nilai yang teguh di pelihara,sangat sulit kita temui yang serius berpikir tentang kebaikan daerah,
Elit politik di tanah ini sangat jauh dengan proporsioanal hati rakyat.

karna mereka yang BERDASI lebih memilih badut ketimbang birokrat